About

Sabtu, 23 September 2017

Desain Komunikasi Visual

DESAIN KOMUNIKASI VISUAL (DKV)

       Desain komunikasi visual adalah sebuah gambar atau desain yang digunakan untuk menyampaikan pesan kepada orang lain melalui penglihatan. Pesan ini berupa konsep, cerita, ide, atau informasi. R. Buckminster Fuller, seorang desainer dan arsitek yang menciptakan geodesic dome, mengatakan bahwa sebuah desain komunikasi harus dapat memenuhi kebutuhan masyarakat tidak hanya untuk memuaskan ke inginan daripada desainer tersebut sendiri.1 Dengan demikian, maka sebuah desain komunikasi visual dapat dikatakan berhasil apabila pesan yang ingin disampaikan pembuat tersebut dapat diterima atau tersampaikan dengan tepat ke masyarakat (pengamat). Oleh karena itu, seorang desainer komunikasi visual harus dapat mengerti cara berpikir dan reaksi kebanyakan orang (pengamat).

SEJARAH KOMUNIKASI VISUAL
       Sejak jaman pra-sejarah manusia telah mengenal dan mempraktekkan komunikasi visual. Bentuk komunikasi visual pada jaman ini antara lain adalah piktogram yang digunakan untuk menceritakan kejadian sehari-hari pada Jaman Gua, bentuk lain adalah heiroglyphics yang digunakan oleh bangsa Mesir. Kemudian seiring dengan kemajuan jaman dan keahlian manusia, bentuk-bentuk ini beralih ke tulisan, contoh nya prasasti, buku, dan lain-lain. Dengan perkembangan kreatifitas manusia, bentuk tulisan ini berkembang lagi menjadi bentuk-bentuk yang lebih menarik dan komunikatif, contoh nya seni panggung dan drama; seperti sendratari Ramayana, seni pewayangan yang mamsih menjadi alat komunikasi yang efektif hingga sekarang.
        Sebagai suatu profesi, desain komunikasi visual baru berkembang sekitar tahun 1950-an. Sebelum itu, jika seseorang hendak menyampaikan atau mempromosikan sesuatu secara visual, maka ia harus menggunakan jasa dari bermacam-macam seniman sepesialis. Spesialis ini antara lain adalah visualizers (seniman visualisasi); typographers (penata huruf), yang merencanakan dan mengerjakan teks secara detil dan memberi instruksi kepada percetakan; illuztratorz, yang memproduksi diagram dan sketsa dan lain-lain.
       Dalam perkembangan nya, desain komunikasi visual telah melengkapi pekerjaan dari agen periklanan dan tidak hanya mencakup periklanan, tetapi juga desain majalah dan surat kabar yang menampilkan iklan tersebut. Desainer komunikasi visual telah menjadi bagian dari kelompok dalam industri komunikasi dunia periklanan, penerbitan majalah dan surat kabar, pemasaran dan hubungan masyarakat (public relationz)

DESAIN KOMUNIKASI VISUAL DAN SENI MURNI
       Desain komunikasi visual bukan seni murni, seorang seniman pada bidang seni murni terkadang mempunyai pengamat hanya satu (seniman itu sendiri), dimana karya seni tersebut merupakan ekspresi emosi dan perasaan dari seniman itu sendiri yang pada akhirnya bertujuan untuk memuaskan diri seniman tersebut, sedangkan seorang desainer komunikasi visual menghadapi lebih dari satu pengamat yang kadangkala bisa mencapai jutaan orang, dimana desainer itu harus dapat memahami dan menginterprestasikan permintaan seseorang atau sekelompok orang dalam karya desain yang pada akhirnya bertujuan untuk memuaskan orang atau sekelompok orang itu.
      Desain komunikasi visual memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan kita sehari-hari. Kemanapun kita pergi, kita akan menjumpai informasi-informasi yang berkomunikasi secara visual. Tanda-tanda dan rambu-rambu lalu lintas, poster-poster promosi,  dan lain sebagainya, semua dapat memberikan informasi kepada pengamatnya yang terdiri dari berbagai kelompok usia dan berasal dari berbagai kalangan dan golongan. Hal ini juga yang membedakan desain komunikasi visual dari seni murni, dimana desain komunikasi visual harus bersifat universal (dapat dimengerti oleh semua orang), sedangkan dalam seni murni lebih bersifat emosional, dimana maksud dari seniman itu tidak harus dapat diartikan dan dibaca oleh orang lain.

ELEMEN-ELEMEN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
       Untuk dapat berkomunikasi secara visual, seorang desainer menggunakan elemen-elemen untuk menunjang desain tersebut. Elemen-elemen yang sering digunakan dalam desain komunikasi visual antara lain adalah tipografi, simbolisme, ilustrasi, dan fotografi. Elemen-elemen ini bisa digunakan sendiri-sendiri, bisa juga digabungkan.

      a.       Desain dan Tipografi
       Tipografi adalahs suatu teknik memilih dan menata huruf yang dapat dibaca oleh pengamat tetapi masih mempunyai nilai desain. Tipografi digunakan untuk menerjemahkan kata-kata lisan kedalam bentuk tulisan, fungsi nya untuk mengkomunikasikan ide, cerita, dan informasi ke dalam bentuk mendia seperti poster, uku, surat kabar dan lain-lain.

      b.      Desain dan Simbolisme
        Simbol telah ada sejak adanya manusia, saat manusia prasejarah membuat tanda-tanda pada batu dan gambar-gambar pada dinding gua di Altamira, Spanyol. Manusia pada jaman ini menggunakan simbol untuk mencatat apa yang mereka lihat dan kejadian yang mereka alami sehari-hari. Simbol sangat efektif digunakan sebagai sarana informasi untuk menjembatani perbedaan bahasa yang digunakan, contohnya sebagai komponen dari signing system sebuah psat perbelanjaan, untuk menginformasikan letak toilet, telephone umum, restoran, pintu masuk dan keluar, dan lain-lain  digunakan simbol
       Bentuk yang lebih kompleks dari simbol adalah logo. Logo adalah indentifikasi dari perusahaan atau organisasi, seorang desainer harus mengerti tentang perusahaan atau organisasi itu, tujuan dan objektifnya, jenis dan image yang hendak ditampilkan dari perusahaan atau organisasi itu, selain itu logo harus besifat unik, mudah di ingat dan dimengerti oleh pengamat yang dituju.

       c.       Desain dan Ilustrasi
       Ilustrasi adalah suatu gambar yang dibuat secara manual oleh manusia, pada akhir tahun 1970-an, ilustrasi menjadi tren dalam desain komunikasi visual. Banyak orang yang akhirnya menyadari bahwa ilusrasi dapat menjadi elemen yang sangat kreatif dan fleksibel, dalam arti ilustrasi dapat menjelaskan beberapa subjek yang tidak dapat dilakukan dengan fotografi, contohnya untuk menjelaskan informasi detil seperti cara kerja fotosintesis.
       Saat ini ilustrasi lebih banyak digunakan dalam cerita anak-anak, yang biasanya bersifat imajinatif, contohnya ilustrasi yang harus menggambarkan seekor anjing yang sedang berbicara atau anak burung yang sedang menangis karena kehilangan induknya. Ilustrasi-ilustrasi yang ditampilkan harus dapat merangsang imajinasi anak-anak yang melihat buku tersebut, karena umumnya mereka belum dapat membaca.

       d.      Desain dan Fotografi
       Fotografi adalah teknik mengambil gambar menggunakan kamera. Ada dua bidang utama dimana seorang desainer banyak menggunakan elemen fotografi, yaitu penerbitan dan periklanan, kriteria yang dibutuhkan oleh sebuah penerbitan fotografer yang dibutuhkan adalah mereka yang benar-benar kreatif dalam bercerita, karena foto-foto yang mereka ambil haruslah dapat bercerita dan menunjang berita yang diterbitkan. Sedangkan dalam periklanan, fotografer yang dibutuhkan adalah mereka yang kreatif dan jeli serta mempunyai keahlian untuk bervisualisasi. Contohnya, jika sebuah penerbit hendak menerbitkan berita tentang perampokan, maka fotografer harus berusaha untuk mengambil foto-foto yang dapat menunjang berita tersebut, misalnya suasana di sekitar tempat kejadian, korban, saksi mata dan lain-lain. Jika sebuah perusahaan periklanan hendak mempromosikan suatu parfum yang berkesan anggun dan lembut, maka fotografer harus dapat mengambil foto-foto yang menonjol keanggunan dan kelembutan dari parfum tersebut, misalnya dengan latar belakang kain sutra dengan warna-warna pastel yang berkesan lembut.

Referensi :
Cenadi,Christine Suharto, Januari 1999, “ELEMEN-ELEMEN DALAM DESAIN KOMUNIKASI VISUAL”. Nirmana. Volume 1, No. 1, http://nirmana.petra.ac.id/index.php/dkv/article/view/16036/16028
Wijaya, Priscilia Yunita, Januari 1999, “TIPOGRAFI DALAM DESAIN KOMUNIKASI VISUAL”. Nirmana. Volume 1, No. 1, http://nirmana.petra.ac.id/index.php/dkv/article/view/16040/16032



0 komentar:

Posting Komentar